AirAsia Newsroom

View Original

AirAsia tegaskan komitmen migrasi jenis armada ke Airbus A321neo melalui konversi sisa pesanan A320

SEPANG, 6 OKTOBER 2021 – AirAsia Group (“Group”) menegaskan kembali komitmennya untuk mentransformasi jenis armada pesawatnya saat ini, yang mayoritas adalah A320 menjadi A321neo yang berkapasitas lebih besar dan lebih hemat bahan bakar melalui penandatanganan amandemen perjanjian dengan Airbus S.A.S (“Airbus”) untuk mengkonversi sisa pesanan pesawat A320 ke A321neo.

Kontrak tersebut menandai komitmen AirAsia untuk membeli model terbesar dan terlaris dalam kategori A320 Family. Dengan kapasitas tempat duduk hingga 236 penumpang dalam konfigurasi kelas layanan tunggal, A321neo akan memungkinkan maskapai untuk meningkatkan kapasitas seraya mendapatkan keuntungan dari biaya operasi terendah untuk kategori lorong tunggal. Dilengkapi dengan Space-Flex Cabin Airbus yang memungkinkan konfigurasi ruang kabin yang lebih efisien, A321neo memberikan kenyamanan dan efisiensi yang optimal bagi penumpang .

Dengan konversi sisa 13 pesawat A320 yang belum terkirim menjadi A321neo, AirAsia kini memiliki total pemesanan sebanyak 362 pesawat A321neo yang akan dialokasikan kepada maskapai-maskapai di dalam Group sesuai permintaan hingga 2035, sebagaimana kesepakatan antara AirAsia dan Airbus. AirAsia menerima A321neo pertamanya pada November 2019 dan saat ini memiliki total 4 armada A321neo yang beroperasi. Saat ini, Group memiliki armada yang berjumlah total 211 pesawat yang terdiri dari 169 pesawat A320, 38 pesawat A320neo dan 4 pesawat A321neo.

Bo Lingam, Presiden (Maskapai Penerbangan) AirAsia Group mengatakan, “Jaringan maskapai dan strategi armada kami telah ditinjau secara menyeluruh untuk memastikan penerbangan di rute yang paling populer dan menguntungkan saat kami bersiap untuk memulai kembali perjalanan di seluruh jaringan kami. Model bisnis kami kuat, dan ada banyak permintaan yang belum terpenuhi. Kami yakin bahwa maskapai kami akan dapat pulih dan semakin kuat segera setelah pembatasan perjalanan dicabut.”

​​“Kami selalu berhubungan baik dengan Airbus dan menantikan armada kami dikonversikan sepenuhnya ke A321neo. Dengan amandemen perjanjian ini, AirAsia akan semakin memperkuat model bisnis kami yang berbasis biaya paling rendah dan struktur biaya yang ramping. A321neo akan meningkatkan pengalaman terbang bagi para tamu kami seiring dengan upaya kami mempercepat bisnis untuk memenuhi peningkatan permintaan perjalanan udara pasca Covid-19. A321neo adalah yang terdepan pada kategorinya dan akan memungkinkan AirAsia untuk melayani permintaan di seluruh jaringan kami dengan efisiensi operasional yang signifikan, dengan penghematan bahan bakar lebih dari 10%. A321neo juga mencakup tambahan 50 kursi dan ruang kargo ekstra, dan akan memungkinkan kami untuk lebih mengurangi biaya per Kilometer Kursi yang Tersedia (ASK) di seluruh grup, yang juga akan berdampak pada tarif penerbangan yang lebih rendah untuk para tamu kami.”

Armada A321neo nantinya akan menggantikan armada A320 yang lebih tua dan akan memberikan manfaat yang berkelanjutan secara signifikan. Penghematan bahan bakar akan mengurangi sekitar 5.000 ton emisi karbon dioksida (CO2) per pesawat per tahun, selain dari pengurangan emisi nitrogen oksida (NOx) hingga dua digit dan berkurangnya kebisingan mesin.

Tony Fernandes, CEO AirAsia Group menyampaikan, “Dengan pelonggaran pembatasan perjalanan secara bertahap dan dimulainya kembali aktivitas kargo dan pengiriman di semua pasar utama kami, kami perlu memastikan bahwa armada kami telah hemat biaya dan bahan bakar untuk mengoptimalkan operasi maskapai serta usaha logistik kami, Teleport. Teleport mengalami pertumbuhan yang signifikan sejalan dengan permintaan yang luar biasa untuk layanan angkutan udara dan kargo, seperti pada kinerja pra-pandemi dan bahkan tumbuh lebih cepat dari sebelumnya. Kami memperluas kemampuan pengiriman dan kargo digital Teleport untuk mempersiapkan ekspansi regional yang kuat segera setelah pembatasan perjalanan dilonggarkan dan perbatasan internasional kembali dibuka.”

“Selama masa sepinya penerbangan kemarin, AirAsia telah bertransformasi dari hanya sebagai merek maskapai terkemuka di Asia menjadi platform digital perjalanan dan gaya hidup satu pintu, melayani lebih dari sekadar perjalanan udara. Dengan volume penumpang kami yang besar, peningkatan permintaan perjalanan di masa mendatang akan memberikan dorongan tambahan terhadap airasia Super App, serta layanan fintech dan pembayaran digital kami, BigPay.”

“Super App, Teleport, dan BigPay kami sama pentingnya untuk melengkapi ekosistem kami. Mereka bekerja bersama-sama secara simbiosis, untuk memenuhi permintaan yang meningkat di industri e-commerce dan distribusi. Mulai dari e-money dan pengiriman uang antar negara hingga asuransi mikro dan penganggaran, BigPay telah berhasil menyediakan berbagai produk keuangan teregulasi untuk menjadi solusi satu atap untuk kebutuhan keuangan pelanggan kami.

“Kami akan terus berinovasi dan beradaptasi. Kami sudah melihat peningkatan dalam hal basis pelanggan, serta pendapatan dan metrik utama lainnya. Kami siap untuk kembali lebih kuat dan lebih kuat di dunia pasca-Covid.”

Christian Scherer, Airbus Chief Commercial Officer dan Head of Airbus International mengatakan, "Kami senang dapat mencapai kesepakatan ini dengan mitra lama kami, AirAsia. Ini merupakan dukungan lain dari A321neo sebagai pesawat lorong tunggal paling efisien dan populer di dunia. Hal ini juga menunjukkan bagaimana kami di Airbus telah bekerja sama dengan pelanggan kami untuk menemukan solusi agar dapat beradaptasi dengan dampak pandemi. Kami didorong untuk melihat peningkatan lalu lintas di seluruh dunia saat pembatasan perjalanan dilonggarkan. AirAsia akan diperlengkapi dengan baik saat pemulihan terjadi yang kami yakin juga akan terjadi di kawasan Asia, berkat kombinasi dari permintaan yang selama ini tertahan, efisiensi armada Airbus dan mereknya yang unik."