Pendapatan PT AirAsia Indonesia Tbk. Naik 24% di Semester 1 2024
Jakarta, 30 Juli 2024 – Maskapai berbiaya hemat terbaik dunia menurut Skytrax, Indonesia AirAsia, per 30 Juni 2024 telah membukukan pendapatan Semester 1 2024 sebesar Rp 3,78 triliun, meningkat sebesar 24% dibandingkan semester yang sama tahun 2023 sebesar Rp 3,05 triliun.
“Kenaikkan pendapatan PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) didorong oleh peningkatan jumlah penumpang sebesar 21% dengan total jumlah penumpang 3,32 juta dengan tingkat keterisian penumpang (load factor) naik sebesar 4 pts atau 87% dibandingkan Semester 1 2023,” tutur Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine, di Jakarta, Selasa (30/7).
Sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, dimana penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp 3,2 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi dan pelayanan penerbangan sebesar Rp 518,8 miliar, serta pendapatan dari ancillary sebesar Rp 33,3 miliar dan kargo Rp 26,5 miliar.
Sedangkan pendapatan per kilometer kursi yang tersedia (RASK) naik sebesar 8% atau Rp 685 miliar, dengan peningkatan jumlah penerbangan sebesar 15% atau 2.900 penerbangan.
Jakarta menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp 1,63 triliun, diikuti oleh Denpasar senilai Rp 1,38 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 488,54 miliar dan Rp 278,84 miliar.
Adapun peningkatan pendapatan usaha Semester 1 tahun 2024 tercatat sebesar 24% atau sebesar Rp 733 miliar, diikuti dengan peningkatan biaya operasional sebesar 19% dari tahun sebelumnya atau Rp 665 miliar. Biaya yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing.
Veranita menambahkan bahwa AAID/CMPP selalu berupaya melakukan langkah-langkah proaktif untuk menegaskan komitmennya dalam berinovasi secara berkelanjutan dan mencari peluang baru guna meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satunya dengan membuka rute baru yang tidak hanya mencakup kawasan ASEAN, tetapi juga ke Australia.
Pada Semester 1 2024, Indonesia AirAsia telah meresmikan dua rute baru, yaitu Denpasar-Lampung dan Jakarta-Kota Kinabalu. Sementara pada bulan Agustus 2024, Indonesia AirAsia akan meresmikan empat rute internasional baru, yaitu Jakarta-Bandar Seri Begawan, Denpasar-Kota Kinabalu, Denpasar-Phuket, dan Denpasar-Cairns. Hal ini akan diikuti dengan pembukaan rute-rute baru lainnya ke beberapa negara di Asia di Semester 2 2024.
Pada Semester 1 2024, AAID/CMPP mengalami kerugian sebesar Rp 581,91 miliar, jika dibandingkan dengan Semester 1 2023 ada perbaikan kerugian sebesar 5 pts. Kerugian yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing.
Indonesia AirAsia juga akan berupaya untuk mengoptimalisasi penggunaan pesawat demi mengakomodir meningkatnya permintaan penerbangan baik di rute domestik maupun internasional. Indonesia AirAsia juga selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan, sebagai salah satu upaya dalam membantu pemerintah untuk menjaga stabilitas industri penerbangan di Tanah Air.