Capital A Jajaki Bahrain sebagai Hub Penerbangan, Teknik, dan Logistik di Timur Tengah untuk Perluas Ekspansi Global

Penandatanganan antara CEO Capital A, Tony Fernandes, dan H.E. Dr. Shaikh Abdulla bin Ahmed Al Khalifa, Minister of Transportation & Telecommunications, Kingdom of Bahrain, menegaskan potensi besar dari kemitraan ini serta peran Bahrain sebagai hub strategis dalam jaringan global AirAsia.

MANAMA, 3 November 2025 — Capital A Berhad (“Capital A”), perusahaan induk dari grup AirAsia, hari ini menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Kementerian Transportasi dan Telekomunikasi Kerajaan Bahrain untuk menjajaki kemungkinan negara tersebut menjadi salah satu pusat operasi AirAsia di kawasan Timur Tengah. Ini menjadi langkah awal kemitraan jangka panjang dalam memperkuat konektivitas antara Asia Tenggara dan kawasan yang tengah berkembang pesat dalam sektor penerbangan.

LOI ini menetapkan kerangka kerja komprehensif untuk memperkuat kerja sama di bidang penerbangan dan ekonomi antara Capital A dan Bahrain, dengan tujuan bersama membuka akses yang lebih luas antara Kerajaan Bahrain dan kawasan ASEAN. Poin-poin kerja sama tersebut mencakup rencana kolaborasi di berbagai sektor, termasuk operasional maskapai di masa mendatang, kargo dan logistik, pengembangan fasilitas pemeliharaan pesawat, serta pembinaan dan pengembangan talenta.

Tony Fernandes, CEO Capital A, mengatakan: “Kemitraan ini merupakan langkah penting bagi kami. Dengan proses restrukturisasi bisnis penerbangan yang hampir selesai, Capital A dan AirAsia tengah memasuki babak baru untuk mendorong pertumbuhan global, dan Bahrain akan menjadi titik awal strategis bagi ekspansi kami di kawasan Timur Tengah.

“AirAsia dibangun dengan semangat inovasi, dan kami terus menghadirkan pembaruan dalam model layanan maskapai berbiaya hemat. Kami menjadi pelopor dalam mengembangkan operasi maskapai di luar Malaysia dan berhasil memperluas kehadiran kami di pasar utama ASEAN seperti Thailand, Indonesia, Filipina, dan Kamboja. Kehadiran di Bahrain merupakan kelanjutan dari semangat inovatif tersebut, sekaligus membuka peluang untuk mengembangkan model baru guna mewujudkan misi ‘Now Everyone Can Fly’. Hal ini tercermin dalam berbagai potensi kolaborasi yang kami jajaki melalui kemitraan ini.”

“Masa depan perjalanan akan semakin terhubung melalui model multi-hub, lebih terhubung/tanpa hambatan, dan tanpa batas. Pada tahun 2030, selain potensi pengoperasian AOC berbasis di Bahrain, kami menargetkan lebih dari 25 penerbangan harian antara Bahrain dan hub utama kami di kawasan ASEAN, dengan proyeksi melayani lebih dari 20 juta penumpang dalam lima tahun ke depan. Inisiatif ini diharapkan mendorong arus perjalanan, perdagangan, pengembangan talenta, serta layanan kargo yang lebih luas, tidak hanya antara ibu kota utama, tetapi juga menuju kota-kota sekunder yang berkembang pesat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.”

H.E. Dr. Shaikh Abdulla bin Ahmed Al Khalifa, Minister of Transportation & Telecommunications, Kingdom of Bahrain mengatakan: “Upaya Bahrain untuk mendorong transformasi ekonomi sesuai dengan Economic Vision 2030, mendapatkan dorongan tambahan melalui kemitraan ini bersama Capital A dan AirAsia. Inisiatif ini semakin memperkuat posisi Bahrain sebagai pusat pariwisata dan logistik di Timur Tengah, serta mempertegas perannya sebagai penghubung strategis antara Asia, Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Amerika Serikat. Kerja sama ini membuka peluang bagi pelaku perjalanan wisata dan bisnis, sekaligus menciptakan lapangan kerja spesialis bagi tenaga kerja Bahrain yang berpendidikan tinggi, serta memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Di bawah LOI ini, AirAsia akan menjajaki pembukaan penerbangan dari Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia ke Bahrain dalam lima tahun ke depan, dengan konektivitas lanjutan ke Eropa dan Amerika Serikat. Grup juga akan mengevaluasi pendirian Air Operator Certificate (AOC) berbasis di Bahrain untuk mengoperasikan pesawat berbadan sempit (narrow-body aircraft) ke kota-kota utama di Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika, dan Eropa. Pada tahun 2030, AirAsia menargetkan pengoperasian lebih dari 25 penerbangan harian melalui Bahrain, dengan proyeksi melayani lebih dari 20 juta penumpang dalam lima tahun ke depan serta memberikan kontribusi sekitar BHD 3 miliar (USD 8 miliar) bagi perekonomian Bahrain.

Ekspansi ini diperkirakan akan mendukung lebih dari 100.000 lapangan pekerjaan di ekosistem penerbangan dan pelayanan terkait. Program pengembangan dalam beberapa tahun akan disiapkan untuk melatih dan mempekerjakan warga Bahrain di berbagai bidang, termasuk pilot, awak kabin, teknik, dan pelayanan darat (ground roles), dengan target lebih dari 1.000 perekrutan pada tahun pertama guna mendukung agenda pengembangan ekonomi Bahrain.

Asia Digital Engineering (ADE), unit Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) dari Capital A, berencana memperkuat kehadirannya di Bahrain dengan membangun fasilitas modern yang mencakup hanggar dan workshop untuk melayani pesawat berbadan sempit maupun berbadan lebar (narrow dan wide body aircraft). Fasilitas ini juga akan mendukung pengembangan talenta lokal melalui program pelatihan lanjutan untuk armada Airbus dan Boeing, menetapkan standar baru dalam efisiensi serta mendorong waktu penyelesaian MRO yang lebih cepat di kawasan. Inisiatif ini akan membantu maskapai lokal dan regional meningkatkan ketersediaan armada dan efisiensi operasional, sehingga membuka peluang pendapatan tambahan. Pembangunan fasilitas ini juga menegaskan komitmen ADE untuk menjadikan Bahrain sebagai pusat keunggulan teknik penerbangan di kawasan Timur Tengah.

Unit logistik Capital A, Teleport, akan menempatkan Bahrain sebagai gerbang utama untuk ekspansi di luar Asia untuk pertama kalinya, dengan rencana menempatkan armada kargo khusus di Kerajaan Bahrain guna memperkuat konektivitas ke Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan kawasan CIS (Commonwealth of Independent States/negara-negara bekas Uni Soviet). Langkah strategis ini akan memungkinkan Teleport memperluas jaringan internasionalnya dan meningkatkan arus e-commerce antara Asia, Timur Tengah, dan wilayah lainnya.

Pengumuman kemitraan ini hadir setelah pencapaian penting Capital A baru-baru ini, di mana seluruh persyaratan pemisahan bisnis penerbangan telah dipenuhi. Hal ini membuka jalan bagi terbentuknya satu Grup AirAsia sebagai maskapai jaringan multi-hub berbiaya hemat. Dengan AirAsia Group berfokus pada ekspansi jaringan penerbangan secara global dan Capital A membangun ekosistem perjalanan dan digital yang saling melengkapi, kedua entitas kini berada dalam posisi yang selaras untuk mempercepat pertumbuhan, membuka pasar baru, serta menghadirkan konektivitas yang lebih luas bagi para tamu dan mitra di seluruh dunia.

***SELESAI***