Laporan Keuangan Konsolidasi PT AirAsia Indonesia Tbk Tahun 2017

Entitas induk dari maskapai penerbangan berbiaya hemat PT Indonesia AirAsia mencatatkan laba sebelum pajak selama dua tahun berturut-turut

Jakarta, 5 April 2018 – PT AirAsia Indonesia Tbk (Perseroan; AAID), perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode CMPP yang merupakan entitas induk dari maskapai penerbangan berbiaya hemat PT Indonesia AirAsia (IAA), menyampaikan laporan kinerja keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun keuangan yang berakhir pada tanggal tersebut.

Pada tahun 2017, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp3,82 triliun, yang hampir setara dengan tahun sebelumnya sebesar Rp3,89 triliun. Hal tersebut dipengaruhioleh kinerja entitas anak Perseroan pada kuartal empat yang terdampak dari aktivitas Gunung Agung di Bali.

Namun demikian, kinerja Perseroan menunjukkan tren yang positif dengan kesuksesan mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp300,29 miliar sepanjang tahun 2017. Pencapaian ini meningkat secara signifikan sebesar 224,65% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp92,49 miliar.

Sementara itu, Perseroan juga sukses meningkatkan efisiensi operasionalnya yang ditunjukkan dengan penurunan beban usaha sebesar 7,14%, dari Rp3,70 triliun di tahun sebelumnya menjadi Rp3,43 triliun pada periode 2017.

Adapun rugi tahun berjalan yang tercatat sebesar Rp512,96 miliar dipengaruhi oleh beban pajak penghasilan yang sebagian besar berupa beban pajak non-tunai hasil dari penghapusan aktiva pajak tangguhan Perseroan.

Mengomentari laporan kinerja keuangan konsolidasi Perseroan, Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Dendy Kurniawan menyampaikan, “Perjalanan kami di tahun 2017 ditutup dengan tuntasnya penantian panjang afiliasi AirAsia di Indonesia untuk melantai di bursa dengan  resminya IAA menjadi entitas anak dari AAID. Berkat kerja keras segenap Allstar (karyawan AirAsia), kesuksesan Perseroan dalam mencatatkan laba usaha selama dua tahun berturut-turut dan meningkatkan efisiensi operasionalnya sehingga berhasil menekan beban usaha merupakan buah dari upaya turnaround yang kami lakukan di Indonesia sejak 2016, dengan konsentrasi pada pengembangan rute-rute yang mendatangkan keuntungan tinggi serta mengoptimalkan aset dengan peningkatan utilisasi armada pesawat.

“Tahun 2018 adalah tahun di mana kami semakin memfokuskan diri pada pelayanan pelanggan. Dengan dukungan dari pemangku kepentingan terkait serta memaksimalkan keunggulan berupa luasnya jaringan rute grup di mana entitas anak kami bernaung, kami optimis untuk dapat membawa IAA terbang lebih tinggi dan senantiasa menjadi maskapai hemat biaya pilihan masyarakat.”