CEO AirAsia Group Tony Fernandes Sambut Baik Program Vaksinasi Global
Program vaksinasi, peningkatan permintaan perjalanan dan transformasi digital dorong kesuksesan masa depan AirAsia
SEPANG, 12 Mei 2021 - CEO AirAsia Group Tony Fernandes menunjukkan keyakinannya akan kebangkitan AirAsia dan maskapai di seluruh dunia tahun ini. Hal ini sejalan dengan kehadiran vaksin dan peningkatan permintaan perjalanan.
Tony, yang menerima suntikan vaksin pertamanya di Malaysia kemarin, mengatakan: “Saya percaya vaksin bekerja efektif, dan ini tercermin dari kemajuan signifikan dalam vaksinasi COVID-19 di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, di mana terdapat korelasi antara penurunan kasus harian dengan kesigapan dalam penyelenggaraan program vaksinasi untuk masyarakat.”
“Penyelenggaraan vaksinasi telah dimulai dan peningkatan permintaan dapat mendorong pemulihan berbentuk kurva V-shape dalam beberapa bulan mendatang. Menurut IATA, pemulihan perjalanan udara domestik akan terjadi pada 2020 dimulai dari wilayah Asia Pasifik.”
Laporan dari Rothschild and Co* menggambarkan tren perjalanan mulai meningkat seiring dengan diluncurkannya pendistribusian vaksin disertai permintaan yang sebelumnya tertunda. Faktor ini akan memicu rebound di pasar domestik utama di Asia Pasifik pada paruh kedua tahun 2021. Laporan tersebut turut menyebutkan bahwa trafik pengunjung untuk situs maskapai dan perjalanan mengalami lonjakan terutama di wilayah dengan tingkat vaksinasi tinggi.
“Saya sudah divaksin kemarin, dan para Allstars (karyawan AirAsia) juga telah divaksin atau mendaftarkan diri untuk divaksin dalam waktu dekat. Yang terpenting, penyelenggaraan vaksinasi di negara-negara tempat kami beroperasi berjalan sesuai rencana hingga akhir tahun ini bagi sebagian besar masyarakat. Kondisi ini memberikan sinyal positif untuk AirAsia Group.”
“Meskipun harus menghadapi gelombang baru di Malaysia, kami tidak berhenti berjuang. Kami percaya situasi akan membaik, dan ini sudah dibuktikan oleh negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi. Beberapa negara Asean sudah dalam tahap awal vaksinasi, dan beberapa otoritas negara juga berkomitmen untuk memvaksin sebagian besar warganya hingga akhir tahun ini.
“Pembukaan perbatasan perjalanan akan mendukung pemulihan industri perjalanan seiring dengan upaya berbagai negara untuk meningkatkan angka vaksinasi dan pengendalian pandemi. Bahkan sejumlah ahli penyakit menular global memprediksi pandemi ini dapat diatasi layaknya flu di masa mendatang.”
Tony menambahkan AirAsia memanfaatkan penurunan permintaan untuk terbang dalam beberapa waktu terakhir sebagai kesempatan untuk menyesuaikan struktur biaya dan melakukan pengendalian biaya, termasuk dengan menutup unit usaha, AirAsia Jepang serta mengurangi investasi di AirAsia India untuk lebih fokus pada Asean yang merupakan pasar utama AirAsia.
“Sebagai maskapai, saya percaya AirAsia akan pulih lebih cepat dibandingkan kompetitor kami, mengingat 50% dari bisnis kami adalah perjalanan domestik. Penerbangan jarak pendek domestik berbiaya rendah kemungkinan akan pulih pada kuartal ketiga 2021, sementara penerbangan internasional dapat mencapai level sebelum COVID-19 pada akhir 2022. Dengan peningkatan implementasi dari paspor perjalanan digital dan paspor vaksin, diharapkan peningkatan perjalanan juga akan terjadi. Dengan begitu perjalanan di tengah situasi ini menjadi lebih mudah dan aman.
“Perusahaan kami tidak menyia-nyiakan krisis ini. Ketika mengistirahatkan 245 pesawat, kami menyiapkan strategi dan diversifikasi bisnis kami untuk mempercepat transformasi digital kami yang telah diupayakan bahkan sebelum COVID-19. Saat ini kami memiliki dua bisnis utama, yakni maskapai dan digital. Bisnis logistik dan e-commerce digital juga akan menjadi tren di masa depan.
“Kami telah memiliki 17 produk perjalanan, gaya hidup dan fintek pada super app kami yang menawarkan nilai dan pilihan untuk makan, berbelanja, terbang, dan berbagai penawaran terbaik lainnya. Didukung oleh data dan teknologi yang kuat, sejumlah bisnis di luar maskapai kami telah membuahkan hasil dan saya percaya inovasi terbaru kami ini dapat menyalip pendapat maskapai kami di beberapa tahun ke depan.”
“Situasi ini akan berlalu. Pilot dan awak kami siap untuk terbang kembali, operasional kami pun siap dengan berbagai inovasi yang memudahkan penumpang untuk kembali terbang secara aman dan terjangkau bersama AirAsia. Kami sudah memiliki versi paspor digital sendiri dengan Scan2Fly di mana para tamu dapat memindai dokumen perjalanan yang diperlukan dan memverifikasinya secara real time sebelum penumpang menuju ke bandara. Kami juga akan meluncurkan teknologi pengenalan wajah di bandara utama kami dalam beberapa bulan mendatang. AirAsia menyambut baik persetujuan dari paspor kesehatan digital yang diakui secara global, dan sistem kami dapat mengintegrasi sebagian besar dokumen perjalanan seperti paspor digital IATA yang saat ini sedang diuji.
“Di sisi pendanaan, AirAsia telah menyelesaikan dua tahap private placement senilai RM336 juta sebagai bagian dari rencana kami untuk menggalang dana sebesar RM2-2,5 juta. Pada bulan lalu, AirAsia Thailand mengumumkan restrukturisasi modal perusahaan senilai Bt5,9 juta.
Pada masa krisis ini, mereka yang kuat yang akan bertahan. Kami telah melalui berbagai krisis, dan situasi ini tidak jauh berbeda. AirAsia akan bangkit dari pandemi ini dan menjadi lebih kuat.
“Kami percaya masa depan akan lebih baik,” kata Tony.
*Laporan ini mengumpulkan pandangan terkini dari IATA Economics Airline Industry Financial Forecast, Moody's dan sejumlah pialang utama.