AirAsia Dan Everbright Tanda Tangani Nota Kesepahaman Joint Venture Di Tiongkok
BEIJING, 15 Mei 2017 - AirAsia Berhad menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Everbright dan Henan Government Working Group untuk mendirikan maskapai berbiaya hemat (lowcost carrier/ LCC) di Tiongkok.
Pada nota kesepahaman tersebut dijelaskan bahwa ketiga pihak akan bekerja sama mendirikan perusahaan joint venture yang akan dikenal sebagai AirAsia (China) yang akan mengoperasikan maskapai berbiaya hemat berbasis di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di Tiongkok Tengah.
Selain itu, AirAsia (China) akan berinvestasi di infrastruktur penerbangan, termasuk terminal khusus LCC di bandara Zhengzhou dan akademi penerbangan untuk melatih pilot, awak kabin dan engineer, serta fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) untuk servis pesawat terbang.
MoU tersebut ditandatangani oleh CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes, Executive Director dan Presiden Everbright Financial Investment Holding, Wang Weifeng, serta Vice Chairman dan Presiden dari Grup Henan Airport, Li Weidong di China World Hotel kemarin.
Penandatanganan perjanjian tersebut disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak; Duta Besar Malaysia untuk Tiongkok, Zainuddin Yahya; Utusan Khusus Malaysia untuk Tiongkok Ong Ka Ting; Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Pertanian Malaysia, Shabery Cheek; Menteri Besar Melaka, Idris Haron; Vice Chairman dan Presiden Grup China Everbright, Gao Yunlong; Direktur Eksekutif Everbright Financial Investment Holding Xu Hongzhe dan Wakil General Manager Grup Henan Investment Li Xingjia.
Turut hadir pada penandatanganan perjanjian Executive Chairman AirAsia, Datuk Kamarudin Meranun; Senior Independent NonExecutive Director AirAsia, Fam Lee Ee dan Presiden AirAsia Kawasan Asia Utara, Kathleen Tan.
Berbicara dalam pertemuan tertutup tiga belah pihak dengan AirAsia dan Everbright sebelum penandatanganan MoU, Wakil Gubernur Pemerintah Rakyat Provinsi Henan, Shu Qing, yang tidak dapat hadir dalam seremoni, mengatakan, “Henan sangat senang dapat menawarkan AirAsia sebuah rumah di Tiongkok. Zhengzhou pernah menjadi ibu kota Cina kuno. Dengan AirAsia yang mendukung aeropolis di kota ini – sebuah zona industri, komersial dan logistik dengan luas lima kali lipat dari Manhattan di mana bandara di jantungnya kami memiliki keyakinan mutlak bahwa kami akan berhasil mengubah Zhengzhou menjadi ibu kota baru untuk transportasi dan logistik regional dan global.”
Vice Chairman dan Presiden Grup China Everbright, Gao Yunlong mengatakan, "Kami sangat
antusias dapat menjadi bagian dari kerja sama ini untuk membawa AirAsia ke Tiongkok. Kami percaya bahwa Tiongkok siap untuk LCC yang terkemuka dan kami merasa bahwa AirAsia dapat memenuhi janji tersebut dengan memberikan nilai yang nyata bagi wisatawan Tiongkok berkat kombinasi unik antara tarif yang hemat dan layanan kelas dunia."
CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes mengatakan, "Kami memilih Zhengzhou sebagai basis kami karena lokasinya yang strategis dan signifikansinya sebagai pusat logistik. Sebagai pintu gerbang Tiongkok ke Eropa, Zhengzhou berada di pusat jaringan kereta api, jalan raya dan transportasi udara yang menjadikannya ujung tombak kebijakan untuk mengembangkan kawasan pusat dan barat Tiongkok. Dengan visi Presiden Xi Jinping untuk mewujudkan One Belt, One Road, Zhengzhou akan menjadi lebih signifikan lagi, paling tidak sebagai jantung perjalanan udara berbiaya hemat di Asia Utara.”
“Badan usaha di Tiongkok ini merepresentasikan potongan puzzle terakhir AirAsia. Hanya dalam 16 tahun, kami telah dengan sukses hadir di Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, India dan Jepang, dengan Tiongkok melengkapi seluruh wilayah utama di Asia Pasifik. Sesuai dengan namanya, kini AirAsia benarbenar telah menjadi satusatunya maskapai yang menghubungkan wisatawan dari seluruh Asia Pasifik dari Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan di utara, Australia dan Selandia Baru di selatan, India dan Timur Tengah di barat, dan Asean sebagai pusatnya merepresentasikan fondasi yang luar biasa untuk mendorong pertumbuhan bagi mitramitra kami dan mengusung perubahan di wilayah ini. "
Executive Chairman AirAsia, Datuk Kamarudin Meranun mengatakan, “Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Grup China Everbright. Kerja sama ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kolaborasi strategis dengan berbagai perusahaan asal Tiongkok, mulai dari Tencent, Alipay dan Union Pay untuk pembayaran, hingga ke ICBC untuk pembiayaan pesawat terbang dan CALC untuk penyewaan pesawat terbang. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Huawei untuk membangun maskapai penerbangan digital dan bandara pintar yang
mentransformasi cara kita untuk bepergian dan juga mulai mengeksplorasi COMAC C919. Tiongkok telah menjadi mitra yang baik bagi kami dan kami ingin membalasnya secara besarbesaran, dan ini hanyalah awal dari kemitraan yang akan menguntungkan Tiongkok dan Malaysia.
AirAsia adalah LCC asing pertama yang masuk ke Tiongkok dan telah membawa lebih dari 22 juta penumpang sejak pembukaan rute pertamanya ke Tiongkok pada bulan April 2005. AirAsia dan AirAsia X saat ini terbang ke 15 destinasi di Tiongkok dan merupakan LCC asing terbesar di negara ini.